Negri yang saat ini tanpa
presiden (vacuum of power), benar-benar mulai terjajah oleh militernya sendiri,
dan saat ini dewan militer Mesir memberlakukan jam malam di daerah sekitar
kementerian pertahanan di Kairo, setelah seorang tentara dilaporkan tewas dan
ratusan terluka dalam bentrokan diwilayah tersebut.
Para tentara militer menggunakan
meriam air dan gas air mata untuk menghadapi
para pengunjuk rasa, pada Jumat
lalu (4 mei 2012).
Puluhan orang ditangkap saat aksi
tersebut. Dan pada akhirnya para pengunjuk rasa tersebar berhamburan dimana-mana dan beberapa orang
diantaranya bergabung protes di Tahrir
Square.
adapun kejadian pada Pada hari Rabu lalu, yang dilakukan oleh orang-orang yang tak dikenal menyerang para demonstran secara babi buta dan tercatat sedikitnya 20 orang tewas pada kejadian rabu lalu.Para pemrotes, yang berdemonstrasi terhadap keputusan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (Scaf), menuduh pemerintah mendalangi serangan itu.
adapun kejadian pada Pada hari Rabu lalu, yang dilakukan oleh orang-orang yang tak dikenal menyerang para demonstran secara babi buta dan tercatat sedikitnya 20 orang tewas pada kejadian rabu lalu.Para pemrotes, yang berdemonstrasi terhadap keputusan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (Scaf), menuduh pemerintah mendalangi serangan itu.
Menurut para pengamat, yang
berada saat berlangsungnya demonstrasi Jum’at itu, mengatakan masalah berkobar ketika
para demonstran mengabaikan peringatan tentara untuk tidak mendekati pelayanan.
Mereka mencoba menerobos cincin pelindung kawat berduri dan tentara membalas
dengan meriam air dan gas air mata.
Kedua belah pihak melemparkan batu
dan baku hantam saling menyerang dan
berlangsung beberapa jam, dan dilaporkan oleh kementrian kesehatan Mesir
bahwa satu tentara tewas dan 300 orang lainnya luka-luka, dan 130 orang lainnya
harus mendapatkan perwatan intensif di rumah sakit.
Aksi protes tersebut, adalah bentuk protes mereka terhadap dewan militer yang berkuasa dan memiliki berbagai keluhan yang berbeda.
Aksi protes tersebut, adalah bentuk protes mereka terhadap dewan militer yang berkuasa dan memiliki berbagai keluhan yang berbeda.
Kerusuhan ini terjadi pada tiga
minggu menjelang pemilihan presiden yang
dijadwalkan akan diadakan - yang pertama sejak Hosni Mubarak terpaksa mundur.
Banyak yang menyayangkan akan kegagalan
para untuk melindungi demonstrasi pada hari Rabu dan menegaskan kembali
permintaan yang mereka untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sipil dengan
segera. Sebelum usai pemilihan presiden mendatang.
Pada sore harinya, pengunjuk rasa
mulai berjalan dari Tahrir Square untuk mendatangi kementerian pertahanan yang terletak di daerah
Abbasiya. Para demonstran mulai melemparkan batu dan bentrokan kemudian pecah.
Televisi pemerintah menyalahkan
Ikhwanul Muslimin untuk masalah ini, meskipun pada kenyataan bahwa gerakan
Islam telah mendesak para pendukungnya untuk menjauh dari demonstrasi tersebut.
Bentrokan juga terjadi antara demonstran dan pasukan keamanan di kota kedua Mesir yaitu Alexandria pada hari Jumat jum’at lalu. guselmaiya
Bentrokan juga terjadi antara demonstran dan pasukan keamanan di kota kedua Mesir yaitu Alexandria pada hari Jumat jum’at lalu.
Tidak ada komentar