Sejarah Singkat
Asal mula Al Azhar adalah berupa
mesjid yang dibangun oleh Jauhar Al Shaqali, seorang panglima perang pada
Dinasti Fathimiyah, pada tanggal 24 Jumadil Ula 359 H (970 M). Seiring dengan
perkembangan zaman, masjid Al Azhar adalah merupakan tempat dakwah yang semakin
hari semakin besar, sehingga menjadi sebuah lembaga pendidikan. Kondisi semacam
itu berlangsung lama sampai pertengahan abad 21. Jadi selama itu pula Al Azhar
yang berupa masjid mempunyai fungsi ganda; sebagai masjid dan pusat kegiatan
Islam, dan sebagai lembaga pendidikan. Kedua faktor inilah yang membuat Al
Azhar selalu melakukan pembaruan yang terus berkesinambungan.
Pembaruan yang amat kentara
sekali telah dilakukan oleh Syekh Muhammad Abduh ketika masih memegang kendali
Al Azhar. Pembaruan tersebut dimaksudkan untuk menegaskan fungsi Al Azhar
sebagai pusat pemurnian pemahaman Ajaran Islam dan diharapkan dapat mencetak
kader-kader da’i yang tangguh. Dibentuklah dalam tubuh Al Azhar beberapa
jenjang pendidikan, sejak tingkat dasar sampai jenjang akademi. Juga membuka
fakultas-fakultas umum yang semuanya dengan sistim terpisah antara putra dan
putri.
Semakin hari, Al Azhar berkembang
semakin besar. Sehingga tidak hanya berpusat di Ibukota, Kairo, tapi hampir
menyeluruh di setiap propinsi di Mesir dibuka cabang Al Azhar.
Kebesaran tersebut lebih terasa
lagi, demi mengetahui bahwa Al Azhar adalah lembaga sosial yang teramat sosial.
Al Azhar, sepeserpun tidak menarik uang kuliah dari mahasiswa. Bahkan ia tiap
tahunnya membuka pendaftaran beasiswa. Juga terus mengadakan pembangunan,dan
membuka cabang-cabang baru di daerah-daerah.
Prosedur Pendaftaran
Agar persiapan lebih matang,
tidak tergesa-gesa, sebaiknya calon mahasiswa sudah berada di Kairo paling
lambat pertengahan September. Karena pendaftaran ditutup pada akhir September.
Syarat utama berupa ijazah asli yang usianya kurang dari 3 tahun setelah ijazah
tersebut dikeluarkan, harus sudah dilegalisir oleh sekolah yang bersangkutan
dan oleh Deparemen Agama di daerah. Kedua legalisasi tersebut sangat penting
karena tanpa kedua legalisasi tersebut, KBRI tidak akan mau memberikan
legalisasinya. Kemudian ijazah akan diterjemahkan di Kairo sesuai dengan teks
yang telah ditentukan oleh KBRI Kairo. Setelah KBRI memberikan legalisasinya,
selanjutnya ijazah dimintakan legalisir ke Departemen Luar Negeri Mesir di
Kairo.
Bagi ijazah yang sudah mu’adalah
(disamakan/diakui) dengan Al Azhar, proses selanjutnya adalah minta keterangan
mu’adalah (persamaan) ke kantor pendaftaran (muraqabatu al Bu’uts al Islamiyah).
Sedang bagi ijazah yang belum disamakan (mu’adalah) untuk masuk di Al Azhar
harus melewati “ujian masuk”. Paling tinggi mereka akan diterima di kelas 3
tsanawiyah (2 tahun sebelum kuliah). Syarat-syarat lain adalah akta kelahiran
asli, surat keterangan berkelakuan baik dari KBRI Kairo, surat pengantar
(rekomendasi) dari KBRI, pas photo sedikitnya 6 lembar. Syarat-syarat tersebut
diajukan bareng dengan ijazah asli dan formlir pendaftaran. Proses selanjutnya
adalah membeli formulir pendaftaran di idarat al wafidin ( sebuah kantor yang
menediakan formulir pendaftaran khusus bagi orang asing). Setelah formulir
diisi, maka siaplah memasukkan formulir pendaftaran ke panitia pendataran.
Setelah formulir diterima, selesailah proses pendaftaran dan kita tinggal
menunggu nama kita turun di masing-masing kampus fakultas yang kita pilih.
Fakultas-fakultas
Saat ini Al Azhar mempunyai 41
fakultas. 19 fakultas berada di Kairo, dan selebihnya tersebar di berbagai
propinsi. Ada sedikit perbedaan antara fakultas Al Azhar putra dan fakultas Al
Azhar putri. Fakultas Al Azhar putra terdiri dari:
Fakultas Ushuluddin, dengan
4 jurusan; tafsir dan ilmu-ilmu Al Quran, hadits dan ilmu-ilmu hadits, aqidah
dan filsafat, dan dakwah dan peradaban Islam.
Fakultas Syari’ah. Pada
program S1, fakultas ini mempunyai 2 jurusan; syari’ah Islamiyah, dan syari’ah
dan hukum umum. Sedang pada program S2 terdapat 4 jurusan; ushul fiqh,
perbandingan mazdhab, politik perundang-undangan dan fiqih umum.
Fakultas Dakwah. Pada
fakultas ini, jurusan baru ada pada program S2, yaitu menjadi 2 jurusan;
perbandingan agama, dan kebudayaan Islam.
Fakultas Bahasa Arab dengan
3 jurusan; bahasa dan sastra Arab, sejarah dan kebudayaan, dan juranalistik.
Fakultas Bahasa dan Terjemah
Fakultas Perdagangan dan Ekonomi
Fakultas Pendidikan
Fakultas Kedokteran
Fakultas Farmasi
Fakultas Teknik
Fakultas Ilmu Pasti Alam
Fakultas Pertanian.
Sedang fakultas-fakultas Al Azhar
Putri terdiri dari:
Fakultas Ushulidin
Fakultas Syari’ah
Fakultas Bahasa Arab
Fakulatas Studi Sosial
Fakultas Kedokteran
Fakultas Ilmu Pasti Alam
Fakultas Perdagangan
Untuk fakultas-fakultas umum,
bagi orang asing yang tidak mendapat beasiswa diwajibkan membayar uang kuliah
(karena dianggap mampu), sebaliknya yang mendapat beasiswa dibebaskan dari uang
kuliah.
Program Akademi
Pada setiap fakultas di Al Azhar
terdapat 3 program; program S1, S2, dan S3. Program S1 dengan masa kuliah 4
tahun, kecuali pada fakultas Syari’ah dan Hukum Umum yang mempunyai masa kuliah
5 tahun. Lulusan program ini mendapat gelar Licence (Lc). Ketentuan-ketentuan
lain pada program ini, untuk bisa naik ke tingkat selanjutnya mahasiswa harus
lulus pada setiap mata kuliah atau maksimal dua mata kuliah yang tertinggal.
Di samping itu, bagi mahasiswa
asing (selain negara-negara Arab) diwajibkan menghafal 2 juz Al Quran, dan 7,5
juz bagi mahasiswa yang berasal dari negara-negara Arab untuk setiap tingkat.
Jadi sampai tingkat empat mahasiswa non Arab harus menguasai 8 juz, dan 30 juz
bagi mahasiswa asal Arab. Ujian dilaksanakan 2 kali setahun (sistim semester).
Setengah dari jumlah mata kuliah pada semester pertama, dan sisanya pada
semester ke dua. Jika ada satu yang gagal pada semester pertama maka akan
diulang pada semester ke dua. Kesempatan mengulang dalam satu tingkat hanya
diberikan maksimal 3 tahun. Kalau masih gagal juga terpaksa akan dikeluarkan.
Program Master (S2)
Masa kuliah pada program ini
hanya dua tahun, ditambah dua tahun lagi untuk menulis risalah (thesis) untuk
meraih gelar MA (Master of Art). Persyaratan untuk masuk program ini harus
hafal 8 juz Al Quran bagi mahasiswa non Arab, dan 30 juz bagi mahasiswa asal
Arab.
Untuk bisa naik ke tingkat dua,
harus lulus semua mata kuliah.Ujian diadakan dalam dua gelombang. Jika ada satu
yang gagal dalam gelombang pertama maka akan diulang pada gelombang ke dua.
Sama dengan program licence (S1), pada program S2 ini kesempatan mengulang
dalam satu tingkat diberikan maksimal 3 tahun. Penulisan risalah baru bisa
dilaksanakan setelah kerangka risalah diajukan ke dosen pembimbing dan
dinyatakan diterima.
Program Doktor (S3)
Pada program ini tidak ada masa
kuliah lagi. Jadi langsung menulis disertasi untuk meraih gelar doktor. Tema
disertasi juga harus mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing
siapa niii yang bisa berangkatkan aku kesana yaaaa pengen banget deeeh
BalasHapus