Wahai guru…bagaimana aku ini???
Sedangkan tawa dan tangisku hanya ada padanya.aku tak bisa
menghafal jika tak mendapatkan senyum maafnya.!
Sang gurupun mencoba menenangkan:
“jika kau bisa hidup karenanya,maka kaupun harus bisa hidup
tanpanya”
“jika kau bisa berdiri saat seseorang yang kau sayang di sampingmu,maka kaupun
harus bisa berdiri saat ia jauh darimu”
Sang guru bertanya:
“Apa gerangan yang telah kau lakukan padanya hingga kau mengGalau
seperti ini?”
Hemmmmzzzhhhhh…ku tarik nafas dalam-dalam dan ku mulai mengutarakan:“dua hari yang lalu aku mengeluarkan kata-kata kasar yang seharusnya tidak keluar dari mulutku.aku bertengkar dengan kata-kata yang tidak sepantasnya aku katakan.aku menyakiti seseorang yang selama ini menaungi hati bahkan selalu membahana dalam hatiku.tapi demi Allah guru,saat itu aku tak mengerti mengapa aku sampai begitu.aku tak tahu.dadaku sesak dipenuhi amarah karena cemburu berlebihan.mungkin saat itu setan lewat sekilas dan ia lemparkan api kemarahan dalam hati dan pikiranku.sesungguhnya hati sanubariku tak terima.dan ada bisikan: (pasti kau kan menyesal)!.dan benar saja guru..kini aku menyesal.saaaangngat menyesal.kelakuan buruk selalu berujung dalam penyesalan.kini sesalku terlalu dalam dan perih karena ku menuruti nafsu amarahku.pantas saja..Baginda nabi berpesan berkali—kali dalam haditsnya.”Laa taghdlob..Laa taghdlob..”.memang kita harus kuat menahannya dan cerdas mengendalikannya.”
“oh guru…orang baik seperti dia tidak pantas menerima kata-kata itu.orang mulia seperti dia tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti yang ku lakukan.”
Tuhan…ampuni aku!
“guru…tak ada yang membahagiakan di dunia ini selain melihat
senyumnya setelah senyum ibuku.!”
“Oh guru..jika sekarang ku mendapat senyumnya niscaya tentram hatiku.nilai senyumnya di mataku tuk saat ini bagai minum ashir ashob dalam panasnya kairo.sesegar mandi dalam birunya laut Matrouwh.dan sesejuk embun gerimis di tengah kebun puncak Bogor.”
“guru…semalampun aku memimpikannya membalas sms-ku.ia berkata:(aku tak mengapa.ada hal-hal yang tak boleh aku tinggalkan,tunggu balesanku selanjutnya yaa).pagi itu akupun terbangun dengan senyuman.senyumankupun melebar hingga pipi kanan dan kiriku tertarik ke samping dan mengukir lubang di setiap sisi sudut bibirku.yaa..aku tersenyum hingga cermin mencubit lesung pipitku.tapi astaghfirullah guru..ku lihat jam dinding kamarku menunjukkan pukul 08:00.oh Goooood….lagi lagi aku buat Tuhan marah.lagi lagi cahayaNya lepas dari wajahku gara-gara shubuh telat.alamat SHUBHA:shubuh plus dhuha.”astaghfirullah…
Saat ibu masih ada,kala aku di rumah,ia kerap kali membangunkanku dengan usapan tangannya yang masih basah dengan air wudhu.oh bunda…padahal kini mengapa kau tak bangunkanku dengan air telaga kautsarNya dengan usapan tanganmu itu? pasti aku bangun dengan wajah bercahaya!.
“Oh guru..jika sekarang ku mendapat senyumnya niscaya tentram hatiku.nilai senyumnya di mataku tuk saat ini bagai minum ashir ashob dalam panasnya kairo.sesegar mandi dalam birunya laut Matrouwh.dan sesejuk embun gerimis di tengah kebun puncak Bogor.”
“guru…semalampun aku memimpikannya membalas sms-ku.ia berkata:(aku tak mengapa.ada hal-hal yang tak boleh aku tinggalkan,tunggu balesanku selanjutnya yaa).pagi itu akupun terbangun dengan senyuman.senyumankupun melebar hingga pipi kanan dan kiriku tertarik ke samping dan mengukir lubang di setiap sisi sudut bibirku.yaa..aku tersenyum hingga cermin mencubit lesung pipitku.tapi astaghfirullah guru..ku lihat jam dinding kamarku menunjukkan pukul 08:00.oh Goooood….lagi lagi aku buat Tuhan marah.lagi lagi cahayaNya lepas dari wajahku gara-gara shubuh telat.alamat SHUBHA:shubuh plus dhuha.”astaghfirullah…
Saat ibu masih ada,kala aku di rumah,ia kerap kali membangunkanku dengan usapan tangannya yang masih basah dengan air wudhu.oh bunda…padahal kini mengapa kau tak bangunkanku dengan air telaga kautsarNya dengan usapan tanganmu itu? pasti aku bangun dengan wajah bercahaya!.
(kembali ke topik dia yg marah)
Sang guru bertanya:”apa kau masih menyayanginya?”
Kujawab:”sangat sayang.!bahkan separuh hidupku ada padanya”!
Apa yang harus kulakukan guru??menelponpun tak aktif.sepertinya
hp-nya dimusiumkan.apakah ku harus menemuinya sedangkan aku tak tau dia di
mana.apakah kita sama-sama temui ia ke tempat di mana dia menyepi.apa ku harus
menyampaikan maafku melalui berbagai media layaknya mawar dan Marwan??oh
guruuu…hadirkan dia kesini untukku…!!!
Guru menjawab:”sabar untuk menantinya bicara,pasti ia
menjumpaimu.!”
Oh Tuhan…hanya dalam do’a, ku bisa panjatkan pintaku padaMu.ya
Rabb..ya Allah ya Lathiif yang maha memiliki kelembutan.curahkanlah sebagian
lembutmu ke dalam hatinya untuk mampu memaafkanku.
“Guru…selain itu setiap malam ibuku mendatangiku dalam mimpi. ia
terlihat cantik dan anggun.wajahnya bersinar dan bibir yang ranum merah
jambu.sesekali…rambut hitam ikal-nya tergerai,dan kadang…wajahnya dihiasi
balutan kerudung.indah rasanya aku bisa berjumpa walau dalam mimpi.tapi…ada
yang mengganjal dalam benakku.bahagiaku tak lengkap.”
“kenapa”.?tanya guru
“kenapa”.?tanya guru
“ia selalu hadir dalam kembang mimpiku tapi mengapa membisu.ia
jarang bicara.ia hanya ada tapi jarak kami jauh.ia ada tapi diam tanpa
senyum.”.jawabku
Sang guru kembali bertanya:”apakah kau berpelukan?baik kau
memeluknya atau beliau memelukmu?”
Jawabku:”oia..mengapa aku baru ingat ya guru?!yaa..bagaimana
guru,aku tak sadar.itu hanya mimpi.padahal aku ingin sekali berpelukan
dengannya.”
Benakku tersadar bertanya-tanya:mengapa dalam mimpi itu aku tak
terpikirkan untuk memeluknya?astaghfirullah…
Setiap malam aku memimpikannya.kadang mimpi satu keluarga dengan
kehadiran ibu berbaring santai.kadang bermimpi ia tengah berjalan menujuku tapi
tak sampai dekat.kadang ia di kejauhan dan aku berlari memanggilnya sampai
suaraku serak parau dan ku menangis.tapi ia tak menggubrisku.
Kadang ia duduk di sofa tapi kemudian berlalu sambil ku berteriak sesak dan berat:”ibuuu…ibuuu…maafkan aku buu!!baru kali itu aku mendapatkan suaranya.”iya..iya..”sambil naik ke tangga yang menyambungkannya ke langit naik sampai ke atas.oh ibu..aku sedih diperlakukanmu seperti ini.
Kadang ia duduk di sofa tapi kemudian berlalu sambil ku berteriak sesak dan berat:”ibuuu…ibuuu…maafkan aku buu!!baru kali itu aku mendapatkan suaranya.”iya..iya..”sambil naik ke tangga yang menyambungkannya ke langit naik sampai ke atas.oh ibu..aku sedih diperlakukanmu seperti ini.
Begitu guru,inilah yang menghantui perasaanku bertanya-tanya karena
mimpi ibu setiap malam. mengapakah gerangan ,setiap malam aku
memimpikannya.apakah karena setiap hari aku mengingatnya sepanjang
hari?mengingatnya,merindunya,menyebut-nyebut namanya.atau mungkin karena aku
menggenggam fotonya yang kutambatkan bingkai kayu di sekelilingnya,ku genggam
gambarnya di setiap tidurku dan memandangnya sebelum mataku terpejam.?!
Sang guru mengutarakan:”mimpi itu ada tiga macam.ada mimpi yang hanya sekedar kembang mimpi.ada mimpi yang berarti teguran.dan ada pula mimpi yang merupakan cerminan yang akan terjadi pada sang pemimpi.
Sang guru mengutarakan:”mimpi itu ada tiga macam.ada mimpi yang hanya sekedar kembang mimpi.ada mimpi yang berarti teguran.dan ada pula mimpi yang merupakan cerminan yang akan terjadi pada sang pemimpi.
Saya rasa…mimpi itu adalah teguran untuk kamu.mengapa dalam mimpi
ia diam,ia tak senyum dan bahkan sama sekali ia tak memelukmu.saya rasa…mungkin
ada perintahnya atau amanahnya yang belum kau laksanakan.atau bisa jadi ada
larangannya yang kau langgar.
“iya..aku merasa juga seperti itu”.jawabku
“iya..aku merasa juga seperti itu”.jawabku
Guru menasehati:”lakukan apa yang harus kau lakukan dan tinggalkan
apa yang tak pantas kau lakukan”!
“Kemudian tahukah guru?ku melanjutkan.
dari kecil mimpiku selalu dihiasi dengan Air.baik laut maupun
sungai.aku berenang di laut yang dalam dan luaaaasss sekali.aku berenang bebas
kesana kemari dengan gaya perenang terhebat di kejuaraan nasional ataupun
internasional.indah sekali saat aku dalam mimpi itu.bahagianya aku bisa
berenang,senang bisa mengambang dalam lautan yang dalam.karena
sejatinya,faktanya,dalam kenyataan aku nggak bisa berenang.malahan aku pernah
tenggelam keleleup sampai ku batuk-batuk kalau berenang di alam
nyata.kadang,jika dalam keadaan mimpi seperti itu aku ingin lebih lama terlelap
dalam mimpi.
Selain mimpi berenang di laut,juga sering mimpi berenang di sungai
yang mengalir deras.tapi tetap aku bisa berenang di dalamnya.pernah suatu kali
saat mimpi di sungai aku berdiri di atas ikan yang sangaaaatt besar.tapi kakiku
tertusuk duri ikan itu.”
Andaikan…nabi yusuf masih ada hingga zaman ini…akan ku utarakan semua perihal mimpiku kepadanya.!
Sang guru yang dari tadi mendengar ceritaku,mencoba menafsirkan:
Andaikan…nabi yusuf masih ada hingga zaman ini…akan ku utarakan semua perihal mimpiku kepadanya.!
Sang guru yang dari tadi mendengar ceritaku,mencoba menafsirkan:
“Air,adalah sumber kehidupan.dan laut dalam mimpi selalu
ditafsirkan dengan ilmu.sejatinya…sejak lama kau tengah menuntut ilmu.sedangkan
berenang dalam mimpimu,kau terlena di dalamnya,sampai lupa akan darat.dan
begitupun dalam menuntut ilmu;kau bisa terlena.entah itu kau terlena karena
saking asyiknya belajar sampai lupa yang lain.baik itu terlena karena keadaan
yang mempengaruhi dalam proses menuntut ilmu.maka dari itu,berhati-hatilah!”
Kemudian ku melanjutkan…:
Kemudian ku melanjutkan…:
“aku juga mimpi terbang.dan itu mimpi paling dahsyat dari sekian
mimpi-mimpi.karena sejatinya gak ada manusia yang bisa terbang tanpa
pesawat,rumah balon,dan lain sebagainya.”
“kenapa itu guru”tanyaku penasaran.
“kenapa itu guru”tanyaku penasaran.
“ya sama halnya dalam menuntut ilmu.ketika kau terbang,jangan lupa
akan daratan”.jawabnya singkat.
“tapi itu mimpiku waktu kecil.kalau menurutku,itu cerminan kalau
akau bisa terbang ke jambi dan ke mesir ini.he” tambahku.
Jawab guru:”yowwes sak karepmu”!
“Satu lagi guru,yang ini lumayan rada sering.aku mimpi ular.ada
ular putih yang mengejarku tapi berhasil dibunuh oleh ustadz yang sedang
bersamaku saat itu di mimpi.pernah juga gold snake ular berwarna emas ada di
antara lemariku.dan kadang ular hitam mengejar-ngejar.
Dan inilah mimpi yang paling aku tidak suka.aku benci dengan mimpi ini.ular-ular itu membuatku lelah.aku ngos-ngosan di kejar-kejar.dan capek ketakutan.kenapa itu guru?”
Sang gurupun mulai bête dan menjawab:
Dan inilah mimpi yang paling aku tidak suka.aku benci dengan mimpi ini.ular-ular itu membuatku lelah.aku ngos-ngosan di kejar-kejar.dan capek ketakutan.kenapa itu guru?”
Sang gurupun mulai bête dan menjawab:
“saya ndak tahu”
Murid:”owalaaaah qo gitu sih?”ih guru,apaan?mimpi sing nomer telu
qo ra ditafsirke?
Guru:”lha wong aku nggak erruh”
Murid:”mbok ya kudu erruh!”!
Guru:”lho qo sampean mekso sih?”
Murid:”ya ra opo opo sih”!
Guru:”lha emangnya aku ki penafsir mimpi opo?”
Murid:”lha ember!wong dari tadi sampean nafsirin mimpi aku.!”
Guru:”iku kan berdasarkan pengalaman nduuuuk…”
Murid:”yoo piye atuh?”
Guru:”yo aq nggak erruuuh,yowes engko ta teko-no se karo mbahku
neng omah.”
Murid:”yowes aq ngeunteni jawaban selanjutnya”
Guru:”yowes iyoo..”
Murid:yowes seh..!”
Dan salah satu penghuni sekre-pun tiba-tiba bersuara..;
“mba..ni sendalnya”.
Berkerut keningku…??tanpa ku bertanya,ia melanjutkan perintahnya:
“silahkan pulang!”
“lho kenapa?”tanyaku.
“saya tak tahan melihat wajah manis anda” jawabnya.!
Gubraakkk!!!padahal tak sedikitpun gula ku campurkan dalam
bedak-ku.
Akupun diboyong pulang dengan dua pengawal utusan raja mumtaza ke
istana bawwaabat taltah suuq sayaroot dengan membawa raut kehampaan..
Dan dari tulisan ini,penulis mengharapkan bacaan dua al-faatihah
untuk dua sosok yang dekat di hati.
Alfaatihah untuk bidadariku di surga.semoga beliau selalu damai di
dalamnya.
Alfaatihah untuk seseorang yang sampai kini mendiamkanku.semoga hatinya senantiasa suci dan bebas dari membenciku.
Alfaatihah untuk seseorang yang sampai kini mendiamkanku.semoga hatinya senantiasa suci dan bebas dari membenciku.
Dan semua yang membaca alfaatihah,semoga Allah semakin merahmatimu
dan mencintaimu.
Naggahtuu naggahnaa..^_^
Naggahtuu naggahnaa..^_^
Apapun ceritanya…intinya…ma’annajaah fil imtihaan azhar.alfaatihah
lagi ah ,buat imtihan kita.jadi tiga.
kan,…innAllaaha yuhibbul witro..^_^Hawra Novita
EL-Ghumaisya
Tidak ada komentar