Select Menu

Slider

What's Trending?

pamplet

Blog Archive

Text Widget 2

sponsor

Text Widget

infor

Blogger news

infor

Follow us on Facebook

https://www.facebook.com/MumtazaCenter

Travel

Performance

Cute

My Place

Slider

Racing

Videos

» » Debat atau Diskusi
«
Next
Cinta yang menyiksa dan membosankan
»
Previous
musim semi yang kita tunggu

Dikisahkan seorang turis Eropa sedang mengunjungi tempat bersejarah di tempat Timur Tengah. Jasa yang ditawarkan oleh penduduk lokal adalah seekor unta yang bias mengantarkan turis ke berbagai obyek wisata yang ada di kota tersebut,. Setelah bernegosiasi, sang turis setuju untuk menyewa unta yang akan mengantarnya ke tempat-tempat yang sudah disepakati. Lalu turispun berkeliling degan mengendarai unta.

Pada siang hari mereka beristirahat karena panas terik yang menyengat. Memang padang pasir tempat wisata itu sangat panas di siang hari, namun sebaliknya bila malam tiba dinginnnya juga sangat luar biasa pula. Mereka berdua berteduh di bawah bayangan unta . Ketika bagian tubuh sang turis terkena sinar matahari, maka ditariknyalah unta itu supaya menutupi bagian tubuhnya. Kini giliran tubuh si pemilik unta yang terkena panas dari terik matahari.

Lalu cekcok mulut tidak terhindarkan karena sang turis merasa berhak utuk menggunakan bayangan itu karena ia telah menyewanya. Namun pemilik unta merasa keberatan karena dalam transaksi, sewa tidak termasuk bayangan.

“Tuan kan Cuma menyewa unta! Tadi dalam pembicaraan kita tidak disebutkan bersama bayangannya bukan?” protes pemilik unta.
“Ya tapi itu kan bayangan unta yang sedang saya sewa!”jawab sang turis.
“Tidak tuan ! Anda tidak menyebutkan bayangan unta!” balas sang pemilik sengit.
“Ah dasar anda licik!”.
“Saya bukan licik tuan!” balas sang pemilik unta.“bagi kami orag yang tinggal di padang gurun seperti ini bayangan sangat berharga. Bila tuan menginginkan bayangan unta saya, maka tuan harus membayar lagi sewanya. Harga sewa unta dan bayangannya sama. Jadi tuan harus membayar dua kali lipat !”.

Sang turis jadi bingung mendengar penjelasan itu. Sebagai orang yang di besarkan di lingkungan masyarakat modern ia tidak bias menerima alsan yang diangggapnya irrasinal itu.
Merekapun terus berdebat sengit mempertahankan pendapatnya masing-masing, sehingga muncul keributan yang membuat si unta lari tunggang-langggang karena ketakutan.

NB
Dalam realita hidup bersosial, memang selalu ada perbedaan pendapat. Akan tetapi bagaimana cara kita menyelesaikan perbedaan pendapat itu sangatlah penting. Sayangnya, kita cenderung lebih suka berdebat ketimbang berdiskusi, karena biasanya kita hanya mau melihat dan medengar diri kita sendiri. Dan celakanya lagi, kita juga menuntut orang lain hanya melihat dan mendengar kita, akhirnya keributanla yang terjadi, tanpa kendali akal sehat apalagi kesopanan.Wass…

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Cinta yang menyiksa dan membosankan
»
Previous
musim semi yang kita tunggu

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Jangan ampe lo pade SMP (setelah membaca pergi) gitu aje.....koment kek dikiiiiiiiiit,..ditunggu yeee ^_^