Dikisahkan seorang turis Eropa sedang mengunjungi tempat bersejarah
di tempat Timur Tengah. Jasa yang ditawarkan oleh penduduk lokal adalah
seekor unta yang bias mengantarkan turis ke berbagai obyek wisata yang
ada di kota tersebut,. Setelah bernegosiasi, sang turis setuju untuk
menyewa unta yang akan mengantarnya ke tempat-tempat yang sudah
disepakati. Lalu turispun berkeliling degan mengendarai unta.
Pada
siang hari mereka beristirahat karena panas terik yang menyengat.
Memang padang pasir tempat wisata itu sangat panas di siang hari, namun
sebaliknya bila malam tiba dinginnnya juga sangat luar biasa pula.
Mereka berdua berteduh di bawah bayangan unta . Ketika bagian tubuh sang
turis terkena sinar matahari, maka ditariknyalah unta itu supaya
menutupi bagian tubuhnya. Kini giliran tubuh si pemilik unta yang
terkena panas dari terik matahari.
Lalu cekcok mulut tidak
terhindarkan karena sang turis merasa berhak utuk menggunakan bayangan
itu karena ia telah menyewanya. Namun pemilik unta merasa keberatan
karena dalam transaksi, sewa tidak termasuk bayangan.
“Tuan kan Cuma menyewa unta! Tadi dalam pembicaraan kita tidak disebutkan bersama bayangannya bukan?” protes pemilik unta.
“Ya tapi itu kan bayangan unta yang sedang saya sewa!”jawab sang turis.
“Tidak tuan ! Anda tidak menyebutkan bayangan unta!” balas sang pemilik sengit.
“Ah dasar anda licik!”.
Sang turis jadi bingung mendengar penjelasan
itu. Sebagai orang yang di besarkan di lingkungan masyarakat modern ia
tidak bias menerima alsan yang diangggapnya irrasinal itu.
Merekapun
terus berdebat sengit mempertahankan pendapatnya masing-masing,
sehingga muncul keributan yang membuat si unta lari tunggang-langggang
karena ketakutan.
NB
Dalam realita hidup bersosial,
memang selalu ada perbedaan pendapat. Akan tetapi bagaimana cara kita
menyelesaikan perbedaan pendapat itu sangatlah penting. Sayangnya, kita
cenderung lebih suka berdebat ketimbang berdiskusi, karena biasanya kita
hanya mau melihat dan medengar diri kita sendiri. Dan celakanya lagi,
kita juga menuntut orang lain hanya melihat dan mendengar kita, akhirnya
keributanla yang terjadi, tanpa kendali akal sehat apalagi
kesopanan.Wass…
Tidak ada komentar