MumtazaNews-Sobat mumtaza di tengah carut marutnya geliat Mesir pasca
Revolusi ini Mesir mencoba untuk bangkit
dari keterpurukan ekonomi akibat revolusi 25 Januari setahun yang lalu itu,
Indonesia selaku Negara dengan keterikatan batin yang kuat dengan Negara Mesir
melakukan aksi nyata mendukung Mesir dengan meramaikan Cairo International Fair
(CIF) ke-45 yang diselenggarakan tanggal 18 hingga 25 Maret 2012.
“Keikutsertaan Indonesia selain untuk mendorong peningkatan ekspor
ke Mesir juga untuk membuktikan dukungan Indonesia terhadap upaya
Mesir dalam memulihkan perekonomian negara pada masa transisi revolusi ini, di
mana hal serupa pernah dialami Indonesia pada masa transisi reformasi”, tutur
Wakil Kepala Perwakilan RI, Burhanuddin Badruzzaman, di sela-sela pembukaan
Paviliun Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Perindustrian dan Perdagangan
Luar Negeri Mesir, Mahmoud Eissa yang secara resmi membuka CIF (18/3),dan
melakukan kunjungan ke paviliun Indonesia. Bersama Wakil Kepala Perwakilan RI,
Buhanuddin dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Luar Negeri Mesir, Mahmoud
Eissa menggunting pita merah putih tanda dibukanya paviliun Indonesia. Wakepri,
Burhanuddin kepada Menteri, Mahmoud Eissa yang didampingi oleh beberapa pejabat
tinggi Mesir menjelaskan mengenai produk-produk pameran stand
Indonesia dan komitmen sebagai negara sahabat Indonesia senantiasa akan
mendampingi Mesir dalam melakukan pemulihan di segala bidang, termasuk bidang
ekonomi yang di antaranya melalui CIF.
Secara strategis, Counsellor Fungsi Ekonomi/Plh. Atase
Perdagangan, Walther S. Kariodimedjo menempatkan paviliun Indonesia dekat pintu
utama di mana setiap pengunjung pasti mendapat kesempatan pertama berkunjung
melihat produk pameran di paviliun Indonesia, yang berukuran 4x25 meter dan
diisi oleh produk-produk dari 11 (sebelas) perusahaan Indonesia dan 4 (empat)
agen produk Indonesia di Mesir, yang antara lain mempromosikan komponen
automotif, ban dan batterai kendaraan, peralatan kantor, kosmetik, sabun, perhiasaan,
perabotan rumah tangga seperti –glassware dan tableware,
serta bahan kimia.
Pada pavilion Indonesia, Sekretaris III Ekonomi, Respati
Sastrosoewignjo merangkul perusahaan patungan Salim Wazaran Abu Alata Mesir dan
PT Indofood mempromosikan dan menyugguhkan tester produk
Indomie, yang ramai dikerubuti pengunjung di mana cuaca di Mesir masih dingin
dan nikmat mendapatkan makanan hangat Indomie.

Selain itu, empat
agen produk Indonesia di Mesir yang turut serta adalah Pyramid Glass Company
SAE, Al Pharaana for trade, Mohsen El Fayyoumy Trade dan Salim Wazaran Abu
Alata Co. Ltd.
CIF adalah pameran
tahunan Mesir yang merupakan salah satu pameran dagang terbesar di
wilayah Afrika dan Timur Tengah. Tahun ini, pameran diikuti 1,300 peserta
dari 35 dan ditargetkan lebih dari dua juta pengunjung. Beberapa tahun terakhir
ini, Indonesia selalu aktif dan event tersebut. Tahun lalu, mengingat kondisi
Mesir yang masih kurang kondusif, meskipun tanpa partisipasi langsung dari
pengusaha di tanah air, Indonesia tetap berpartisipasi dengan menggelar
produk-produk made in Indonesiayang tersedia di Mesir.
Dalam catatan KBRI Cairo,
pada Januari-Desember 2011 total transaksi dagang kedua negara mendekati
USD 1,5 miliar dengan surplus untuk Indonesia sebesar USD 1,1 miliar. Sedangkan
di tahun 2010, tercatat perdagangan kedua negara sebesar USD 960,6 juta.
Peningkatan perdagangan bilateral ini memiliki catatan tersendiri di mana Mesir
pada tahun 2011 mengalami revolusi, yang salah satu dampaknya adalah turunnya
pertumbuhan ekonomi negeri Piramid ini, namun Indonesia dapat meningkatkan ekspornya
yang berarti produk Indonesia memiliki nilai kompetitif tinggi dan capaian
perdagangan tersebut menjadikan Mesir sebagai salah satu negara tujuan ekspor
pasar non-tradisional terbesar bagi Indonesia.gus_elmaiya
Tidak ada komentar