MumtazaNews-Indonesia
dan IMF sebelumnya memiliki hubungan sejarah yang kurang mengenakkan di antara
keduanya. Saat Indonesia diterpa krisis ekonomi pada 1997 memaksa Presiden
Soeharto kala itu meminta bantuan IMF di bawah Direktur Pelaksana Michel
Camdessus.
Pertemuan
antara almarhum Presiden Soeharto dan Camdessus berlangsung dingin. Saat itu,
tangan Camdessus bersedekap sambil mengawasi almarhum Presiden Soeharto yang
membungkuk menandatangani perjanjian utang. Utang dikucurkan tak lama setelah
Indonesia diterjang badai krisis moneter.
Indonesia
saat itu harus menyerahkan banyak kebijakannya kepada IMF di bawah arahan
program penyesuaian struktural yang dibawa lembaga internasional tersebut.
Kebijakan IMF tersebut di kemudian hari dinilai banyak kalangan telah melakukan
pendekatan yang salah dalam mengatasi krisis di Indonesia kala itu.
Pemerintah
Indonesia pada 2007 di bawah Presiden Yudhoyono akhirnya melunasi utang IMF.
Presiden juga memutuskan untuk membubarkan CGI yang selama ini sebagai lembaga
donor.
Kondisi
Indonesia telah berubah. Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang terjaga.
Meski dunia sempat dihantam krisis keuangan pada 2008-2009, Indonesia tetap
mampu tumbuh positif, sementara hampir di banyak negara harus berjibaku dengan
pertumbuhan negatif. Bahkan, pada 2011 Indonesia mampu tumbuh 6,5 persen,
sedangkan di belahan Eropa dan Amerika Serikat masih terkendala dengan
pertumbuhan yang terhambat akibat krisis.
IMF
mengungkapkan, kebutuhan dana sebesar 430 miliar dollar AS untuk mengatasi
krisis yang masih membelenggu tersebut. Dalam pertemuan G-20 di Los Cabos,
Meksiko, beberapa waktu lalu, negara-negara G-20 berkomitmen untuk turut serta
membantu menanggulangi krisis yang dinilai menjadi ancaman bagi perekonomian dunia
tersebut.
Indonesia
bersama-sama negara anggota G-20 lainnya dalam pertemuan itu berkomitmen untuk
ikut memberikan bantuan. Indonesia berkomitmen akan membantu maksimal satu
miliar dollar AS guna membantu mengatasi krisis.
Terkait
besarannya, kata Hatta, sekitar 1 miliar dollar AS. "Dulu tangan kita di
bawah (berutang). Sekarang kita bertemu dengan tangan di atas
(meminjami)," kata Hatta.
Sebelumnya,
Hatta memastikan pemerintah akan memberikan bantuan pinjaman kepada IMF sebesar
1 milliar dollar AS. http://nasional.kompas.com
Tidak ada komentar