Select Menu

Slider

What's Trending?

pamplet

Text Widget 2

sponsor

Text Widget

infor

Blogger news

infor

Follow us on Facebook

https://www.facebook.com/MumtazaCenter

Travel

Performance

Cute

My Place

Slider

Racing

Videos

» » Waspada Masisir
«
Next
Contoh Form Pendaftaran Ke Mesir
»
Previous
Pidato Wapres

Dewan Keamanan dan Ketertiban Masisir (DKKM PPMI Mesir).
Informasi ini Wajib di baca dan disebar luaskan.
Hormat kami:
Bagi seluruh ketua-ketua organisasi yang ada di Mesir,agar kita sama-sama memberi tahukan informasi ini kepada seluruh anggotanya.

Dengan kejadian yang sama dan modus yang sama ,serta orang yang sama .kejadian ini berulang terus dan akan menimpa kita bagi teman-teman yang tidak membaca kejadian dan pengalaman teman-teman ini.

Kejadian ini terjadi pada hari Sabtu,28 April 2012 salah satu diantara salah satu teman kita Masisir, telah ditimpa musibah yang sama dengan kejadian sebelumnya.Kejadian bertempat di Mahattah Gamik,Hay ‘Asyir sekitar jam 3 siang.Singkat cerita teman kita ini berhasil ditipudaya oleh si penjahat berseragam polisi dengan mengeluarkan pistolnya dan pelaku berhasil membawa korban dengan mengendarai mobil yang telah disediakan, mobil merah yang tidak mempunyai plat nomor mobil dibelakang hanya ada di depan saja dan pelaku berhasil membawa harta bendanya korban dengan jumlah ribuan LE,dan diturunkan di Tuburomli di belakang Bait Malaysia.

WASPADALAH!....
Penjahat berseragam polisi
.

Sabtu, 14-4-2012 19.00-an
Seusai keluar dari Toko DAR (Toko Pelalatan Hordeng) di pinggir jalan raya antara Wafa Amal dan Sweeps, ketika menunggu mobil jurusan Hay Sabi' tiba-tiba datang sebuah mobil merah dan langsung berhenti di depanku. Seorang pria berseragam lengkap polisi dengan bintang 3 di pundak dan HT di tangan beserta seorang temannya berpakaian biasa membuka pintu mobil. "Inta minen (kamu dari mana)?" Tanya polisi itu. Andunisi (Indonesia) jawabku. "'andak paspur?" (kamu punya passpor) tanya lanjut. "Fii" (ada) jawabku lagi. Kemudia polisi itu keluar dari dalam mobil dan menghampiriku. Temannya menunggu di dalam mobil sambil melihat keadaan. Saya lihat keadaan di sekeliling memang agak sepi. Diriku mulai curiga. "'andak karneh (kamu punya kartu mahasiswa) tanyanya lagi. "Maugud" (ada) jawabku sambil tambah hati-hati. "Fiin passpor bita'ak" (mana passpormu) katanya. "Inta 'aiz eh" (kamu mau ngapain) tanyaku penuh curiga. "Inta tholib hina" (kamu mahasiswa di sini?" tanyanya lagi. "Ayyuwa, ana adrus fil Azhar" (Saya belajar di Azhar" jawabku. "Had paspor" (Sini passpormu) setengah memaksa. Akhirnya dengan terpaksa kukeluarkan passpor yang ada. Dalam hatiku berkata "silahkan diperiksa, saya sudah lapor untuk perpanjangan visa dan sudah lapor pendidikan, kalau macem-macem tak ladeni". Awalnya aku hanya menunjukkan passpor saja dengan dia, namun dia memaksa dan menarik passporku. "Bas ana asuf dah passpor inta wa la la-ah" (saya cuma ingin memasitikan ini passpor kamu beneran atau bukan) ucapnya dengan nada tinggi.

Beberapa saat kemudian dia membolak-balik passporku dari bagian depan hingga belakang. "Suf, 'indi iqomah" (lihat nih, saya sudah ada izin tinggal di sini) ujarku sambil menunjukkan tanda stempel izin tinggal di passpor. Kemudia dia mengembalikan passporku. "Had syantoh inta" (berikan tasmu ke saya" pintanya setelah melihat passporku. Saya tambah curiga, akhirnya dengan nada yang cukup keras saya bilang kepadanya. "inta 'aiz eh, la-ah, inta gholat" (Kamu mau ngapaian, nggak mau, kamu pasti nggak bener) jawabku dengan nada tinggi, kemudian dia menarik paksa tas yang kubawa, akupun tidak mau kalah dengannya, kutarik lagi tas milikku sambil membentak, "La-ah, enta gholat, enta gholat" (Nggak, kamu nggak bener) suaraku tambah kukeraskan sambil memasang mimik tidak suka. Hampir saja saat itu terjadi adu fisik. Seandainya dia tetap memaksa, kemudian kejadian beberapa tahun yang lalu berantem dengan orang Mesir akan terulang lagi. Akhinya temannya yang di dalam mobil ikut komentar, tapi saya tidak terlalu memperhatikannya karena masih fokus pada polisi yang saya anggap gadungan dan kurang ajar. Kemudian polisi itu bergegas pergi dan masuk mobil kembali. "Inta gholat, inta gholat, inta gholat" ucapku berulang-ulang sambil menunjuk kepadanya. Sambil buru-buru kemudian polisi itu pergi dengan mobil pribadinya.

Saya teringat dengan kejadian temanku yang pernah menjadi korban oleh polisi preman berseragam lengkap, dia sempat kehilangan uang yang cukup banyak beserta hardisk eksternal yang berisi data-data penting. Dengan alasan memeriksa identitas dan memeriksa tas, ternyata polisi itu mengambil barang-barang berharga milik temanku. Dari awal saya sudah curiga dengan kedatangan polisi itu. Walaupun ia berseragam lengkap, namun dia memeriksa dengan tanpa memakai mobil dinas, ada yang jangggal di situ. Apalagi ketika bertanya nadanya sudah tidak beres, pasti ada yang tidak beres. Buat teman-teman agar lebih hati-hati lagi apalagi ketika jalan sendirian ditempat yang sepi kemudian dihampiri oleh yang tidak dikenal. Kalau bisa sebiha mungkin untuk menghindar darinya. Bila ia bertanya ditempat yang sepi sebaiknya jangan diladeni, kalaupun mau meladeninya bawalah ke tempat yang lebih terang dan lumayang banyak orang. Mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi pribadi dan yang lainnya. by
Gus elmaiya

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Contoh Form Pendaftaran Ke Mesir
»
Previous
Pidato Wapres

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Jangan ampe lo pade SMP (setelah membaca pergi) gitu aje.....koment kek dikiiiiiiiiit,..ditunggu yeee ^_^