Kondisi K.H. Abdullah Syukri
Sepulang dari ngantor bersama Pimpinan pondok yang lain, Ust. Syukri pulang ke rumah. Setelah duduk sebentar, tiba-tiba, kepalanya terasa pusing, dan minta kepada Adib Fuadi, menantunya, untuk memijit bagian kepala dan leher. Tetapi, beliau malah kian lemas dan tak sadarkan diri. Segera, Adib telpon BKSM agar membawa beliau ke RSU Ponorogo.
Setelah dirawat beberapa saat di ICU, beliau sadar namun juga masih lemah. Tensi di atas 190-120/MmHg. Syukur, detak jantungnya normal antara 70–80/menit.
Melalui pertimbangan banyak pihak, seperti dokter RSU Madiun, RS di Surabaya, bahkan Gubernur Jatim, serta mengingat kondisi beliau, maka diputuskan dilakukan pemeriksaan dan perawatan lanjutan di RS Sudono Madiun. Alhamdulillah, setelah dilakukan pemeriksaan CT SCAN, tern...yata pembuluh darah di otak tidak sampai pecah, sehingga beliau tidak perlu dioperasi.
Demi perawatan lebih intensif, dengan peralatan dan tim dokter yang lebih baik, rencananya, hari ini, beliau akan dirujuk ke Surabaya. Mengingat kondisi beliau yang demikian, ada kemungkinan beliau diterbangkan dengan helikopter. Gubernur tengah mengupayakan itu.
***
Dalam sebulan ini, aktivitas beliau memang sangat padat. Jarak perjalanan yang ditempuh sangat jauh, dan tentu saja melelahkan. Setelah meresmikan penerimaan wakaf tanah di Riau yang rencananya untuk Gontor Putri 7, dan Gontor 13, beliau terbang ke Kendari, lantas kemudianke Jakarta dan Cirebon untuk menghadiri Silatnas.
Kamis lalu, setelah mengisi Kemisan guru-guru, beliau meluncur ke Magelang; inspeksi dan memberi taushiah, serta tasyji‘ kepada guru-guru. Setelah istirahat semalam di Jogja, beliau langsung ke Mantingan untuk tujuan yang sama di Gontor 6, Magelang. Sepulangnya, beliau pulang ke Gontor dan melakukan aktivitas seperti biasa bersama para pimpinan yang lain. Termasuk, keliling kampus dengan mobil yang beliau setir sendiri. Nah, sepulangnya inilah beliau terserang sakit.
Memang, beliau adalah orang yang tidak mau diam; selalu ada inisiatif, selalu berpikir untuk menggerakkan dan memajukan pondok. Dalam bahasa beliau, dalam sehari harus bisa menyelesaikan, minimal, 16 permasalahan. Namun, sayang, faktor usia dan tenaga tidak bisa diajak kompromi. Beliau pun diingatkan Allah: Harus istirahat
Tidak ada komentar